Rahasia Nasi Rendah Kalori: Trik Memasak Sehat dengan Teknologi Modern

Nasi putih memang telah menjadi makanan pokok utama bagi mayoritas masyarakat Indonesia, namun kandungan kalorinya sering kali menjadi perhatian, terutama bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang menjalani program diet. Kini, ada kabar baik bagi pecinta nasi: dengan teknik memasak tertentu, kalori dalam nasi bisa dikurangi secara signifikan, bahkan hingga 60 persen, tanpa mengurangi kelezatannya.

Berdasarkan informasi dari rilis resmi Toshiba, nasi mengandung jenis karbohidrat bernama pati resisten, yang memiliki manfaat penting dalam mengontrol berat badan. Pati resisten cenderung tidak diserap sepenuhnya oleh tubuh, sehingga mengurangi jumlah kalori yang masuk. Melalui metode memasak yang tepat, sebagian pati dalam nasi yang awalnya mudah dicerna bisa diubah menjadi bentuk resisten, sehingga membuat nasi menjadi lebih sehat.

Langkahnya cukup sederhana. Tambahkan satu sendok teh minyak kelapa ke dalam beras putih (tanpa fortifikasi), lalu masak selama 40 menit menggunakan penanak nasi. Setelah matang, nasi disimpan di kulkas selama 12 jam. Teknik ini dipercaya mampu meningkatkan kandungan pati resisten hingga 10 kali lipat dan memangkas kalori sekitar 10 hingga 15 persen, bahkan mencapai 50–60 persen tergantung jenis berasnya.

Untuk mendukung cara memasak sehat ini, Toshiba menawarkan penanak nasi digital berkapasitas 1,8 liter yang dilengkapi Micro-Pressure Valve serta panci 5 lapis arang Binchotan Jepang. Fitur canggih seperti timer 24 jam, penghangat 12 jam, dan 10 preset menu membuat proses memasak nasi lebih praktis dan tetap bergizi bagi seluruh keluarga.

FDA Ingatkan Bahaya Finasterida Topikal yang Dapat Picu Gangguan Mental dan Fisik

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengeluarkan peringatan serius mengenai potensi efek samping berbahaya dari penggunaan finasterida topikal, obat penumbuh rambut yang populer. Obat ini, yang sering digunakan untuk mengatasi kerontokan rambut, dikaitkan dengan sejumlah gangguan serius, termasuk kebingungan, depresi, disfungsi ereksi, hingga keinginan untuk bunuh diri. Beberapa efek samping lain yang dilaporkan termasuk kecemasan, kelelahan, insomnia, penurunan libido, serta nyeri testis.

Sejak 2019, FDA telah menerima 32 laporan kejadian buruk terkait penggunaan finasterida topikal, baik yang digunakan sendiri maupun dikombinasikan dengan bahan aktif lain seperti minoksidil. Meskipun finasterida topikal tidak disetujui secara resmi oleh FDA, obat ini tetap diproduksi oleh apotek untuk dioleskan langsung ke kulit kepala. Saat ini, satu-satunya bentuk finasterida yang disetujui FDA adalah pil oral, seperti Proscar dan Propecia, yang digunakan untuk mengobati masalah medis lain, seperti pembesaran prostat dan kebotakan pola pria.

FDA memperingatkan bahwa finasterida topikal dapat diserap melalui kulit dan masuk ke dalam aliran darah, berpotensi menyebabkan reaksi lokal seperti iritasi, kemerahan, atau rasa perih. Obat ini juga dapat menyebar ke orang lain melalui kontak kulit, sehingga meningkatkan risiko paparan yang tidak disengaja, terutama bagi wanita. Selain itu, finasterida topikal tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan karena dapat menyebabkan cacat lahir pada janin laki-laki.

Napas Lewat Hidung, Kunci Rahasia untuk Kesehatan Jantung dan Tubuh Lebih Tenang

Tanpa kita sadari, cara kita bernapas membawa dampak besar bagi kesehatan. Bernapas melalui hidung, seperti dijelaskan oleh ahli bedah jantung Dr. Jeremy London, menawarkan manfaat luar biasa dibandingkan bernapas lewat mulut. Salah satu keunggulannya adalah mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yaitu kondisi tubuh untuk “istirahat dan mencerna”. Saat sistem ini aktif, detak jantung melambat dan tekanan darah menurun, menciptakan rasa tenang alami dalam tubuh.

Selain itu, bernapas lewat hidung merangsang produksi oksida nitrat, sebuah molekul penting yang membantu memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah. Sirkulasi yang lebih baik memastikan jaringan tubuh menerima oksigen dan nutrisi secara optimal, yang berujung pada tekanan darah yang lebih stabil dan jantung yang lebih sehat. Di sisi lain, bernapas melalui mulut justru melewatkan proses penting ini, sehingga mengurangi banyak manfaat vital bagi tubuh.

Keuntungan lainnya, udara yang dihirup lewat hidung disaring dan dilembabkan terlebih dahulu. Proses ini mencegah masuknya debu, alergen, dan patogen langsung ke paru-paru, serta mengurangi risiko iritasi dan infeksi saluran pernapasan. Dengan begitu, sistem pernapasan bekerja lebih efisien dan membantu meringankan beban kerja jantung.

Secara keseluruhan, kebiasaan bernapas lewat hidung bisa memperkuat sistem kardiovaskular, menjaga ketahanan tubuh, dan meningkatkan kualitas hidup. Mulai sekarang, saat menarik napas dalam, lakukanlah melalui hidung. Perubahan kecil ini mampu membawa manfaat besar untuk kesehatan jangka panjang.

Fluktuasi Hormon Selama Menopause Dapat Memicu Mata Kering pada Perempuan

Masalah mata kering sering dialami oleh perempuan, terutama yang memasuki masa menopause. Dr. Savitha Arun, seorang ahli mata senior dari Rumah Sakit Mata Super Spesialis Nethradhama, Bangalore, menjelaskan bahwa perubahan hormon selama menopause berperan besar dalam kesehatan mata. Penurunan kadar estrogen dan androgen pada perempuan dapat mengurangi produksi air mata, yang menyebabkan gejala seperti iritasi, kemerahan, sensasi berpasir, dan kelelahan mata.

Mata kering merupakan masalah yang paling sering terjadi selama menopause. Meskipun glaukoma dan degenerasi makula terkait usia (AMD) juga dapat berkembang pada perempuan di masa menopause, keduanya tidak secara langsung disebabkan oleh fluktuasi hormon. Dr. Arun menambahkan bahwa meskipun faktor usia dan stres oksidatif berperan, perubahan hormon memperburuk kondisi mata kering pada perempuan. Selain faktor hormonal, diabetes, gaya hidup, dan lingkungan juga berkontribusi terhadap masalah ini.

Fluktuasi estrogen juga dapat meningkatkan stres oksidatif pada mata dan mempercepat perkembangan katarak. Selain itu, kadar estrogen yang menurun mempengaruhi tekanan intraokular dan berpotensi meningkatkan risiko glaukoma. Untuk mencegah dan mengatasi masalah ini, Dr. Arun menyarankan agar perempuan menjaga gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya antioksidan. Perawatan tambahan seperti Intense Pulsed Light (IPL) untuk mata kering kronis, serta penggunaan suplemen seperti Vitamin D, Omega-3, dan antioksidan juga dapat membantu.

Selain itu, mengadopsi aturan 20-20-20 saat menatap layar, yang berarti setiap 20 menit menatap layar, beristirahatlah selama 20 detik, dapat mengurangi ketegangan pada mata. Penggunaan kacamata pelindung juga sangat dianjurkan untuk melindungi mata dari paparan berbahaya.

Pentingnya Memanjakan Diri untuk Kesehatan Mental Ibu Pasca Melahirkan

Psikolog Joice Novita Kristianto, S. Psi., menyarankan agar para ibu memberikan perhatian khusus pada diri mereka sendiri setelah melahirkan untuk menjaga kesehatan mental. Ia mengungkapkan bahwa memanjakan diri dengan melakukan aktivitas perawatan diri di tengah kesibukan merawat bayi sangat penting bagi ibu yang baru saja melahirkan. Aktivitas seperti mandi air hangat, tidur cukup, atau melakukan perawatan kulit dapat memberikan efek positif pada kesejahteraan psikologis ibu.

Menurut Joice, setelah melahirkan, tubuh dan emosi ibu mengalami perubahan besar. Jika ibu tidak memberikan waktu untuk merawat diri sendiri, hal ini bisa menyebabkan kondisi seperti baby blues atau bahkan depresi pasca melahirkan. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk menjaga kesehatan mental dengan memberi ruang bagi diri sendiri. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan berbicara dengan tenaga profesional seperti psikolog mengenai kondisi mental yang dialami.

Joice juga menambahkan bahwa banyak ibu yang merasa bersalah saat ingin memprioritaskan diri mereka sendiri. Padahal, menjaga kesehatan mental ibu sangat penting untuk kebahagiaan keluarga. Dengan ibu yang sehat secara mental, keluarga akan menjadi lebih bahagia. Dukungan dari pasangan dan lingkungan sekitar juga sangat penting, terutama keterlibatan ayah dalam merawat bayi dan memberikan waktu istirahat bagi ibu.

Dengan memberikan waktu untuk merawat diri setelah melahirkan, ibu bisa memulai perjalanan barunya sebagai orang tua dengan kesehatan mental yang baik. Women’s Health Center Bethsaida Hospital Gading Serpong menyediakan layanan untuk mendukung pemulihan ibu pasca melahirkan, termasuk layanan untuk menjaga kesehatan mental.

Inovasi Pengobatan Kanker: Terapi Minimal Invasif dan Penanggulangan Mitos Biopsi

Dokter Subspesialis Hematologi Onkologi Medik FKUI, dr. Ralph Girson Gunarsa, Sp.PD-KHOM, menjelaskan bahwa terapi pengobatan kanker kini telah berkembang menjadi lebih minimal invasif dan personal. Salah satu metode yang sedang diterapkan adalah pemberian obat melalui subkutan (SC), yang memungkinkan pasien mendapatkan obat dengan waktu yang lebih singkat, tingkat kenyamanan yang lebih tinggi, dan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan infus intravena. Hal ini menandakan kemajuan signifikan dalam dunia medis dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Namun, masih ada mitos yang berkembang di masyarakat terkait dengan kanker payudara, terutama mengenai prosedur biopsi. Mitos ini menganggap bahwa biopsi dapat mempercepat penyebaran sel kanker atau menimbulkan efek samping yang berbahaya. Untuk itu, dr. Andhika Rahman, Sp.PD-KHOM, seorang spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan Hematologi-Onkologi Medik, menegaskan bahwa mitos tersebut tidak benar. Menurutnya, biopsi tidak akan mengubah sifat tumor, baik itu kanker atau tumor jinak, dan sangat kecil kemungkinan kanker akan menyebar akibat jarum biopsi, yakni kurang dari 1 persen.

Biopsi sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) dan biopsi operasi terbuka. FNAB umumnya digunakan meskipun memiliki akurasi yang lebih rendah, sedangkan biopsi operasi terbuka lebih akurat meski berisiko lebih tinggi dalam hal komplikasi seperti pendarahan dan infeksi. Biaya prosedur ini juga lebih tinggi, dan bagi pasien yang mengonsumsi pengencer darah atau sedang hamil, persiapan khusus diperlukan.

Risiko Tersembunyi Melahirkan Normal: Penjelasan Ahli Terkait Infeksi HPV

Melahirkan secara normal ternyata bisa meningkatkan risiko terpapar Human Papillomavirus (HPV), demikian disampaikan oleh dr. Widyorini Lestari Hanafi Sp.OG(K)Onk, dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan onkologi dari RSK Dharmais. Dalam sebuah diskusi di Jakarta mengenai kanker serviks, dr. Wini, begitu ia akrab disapa, menjelaskan bahwa proses persalinan normal menyebabkan serviks terbuka lalu menutup kembali, yang dapat memicu trauma mikro pada jaringan serviks. Trauma ini membuat sel-sel di area tersebut menjadi lebih rentan terhadap infeksi HPV.

Ketika seorang wanita melahirkan secara normal, bayi melewati saluran vagina, serviks, hingga vulva—bagian-bagian tubuh yang mungkin sudah terpapar HPV. Selain itu, proses tersebut kerap menimbulkan luka kecil atau lecet, yang berpotensi menjadi pintu masuk virus ke dalam tubuh. Wanita yang memiliki banyak anak melalui persalinan normal disebut memiliki risiko lebih besar terhadap infeksi ini.

Selain faktor kelahiran, menikah atau aktif secara seksual di usia muda juga turut meningkatkan kemungkinan tertular HPV. Hal ini disebabkan organ reproduksi perempuan di bawah usia 18 tahun belum berkembang sempurna. Menurut dr. Wini, faktor-faktor tersebut bukan penyebab langsung, tetapi memperbesar peluang terjadinya infeksi.

Untuk mencegah virus berkembang menjadi kanker serviks, ia menyarankan vaksinasi HPV sejak usia 9–14 tahun serta skrining rutin seperti pap smear atau tes IVA setiap tiga tahun bagi wanita aktif secara seksual. Menjaga kebersihan, terutama saat menggunakan toilet umum, juga menjadi langkah penting, meskipun penularan HPV tetap dominan melalui hubungan seksual.

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah AFF U-23 2025, Sambut Semangat Baru di Tanah Air

Indonesia dengan bangga akan menjadi tuan rumah untuk ajang Piala AFF U-23 2025, yang akan digelar dari 15 hingga 31 Juli. Berdasarkan pengumuman resmi dari PSSI, dua stadion utama yang akan digunakan dalam pertandingan ini adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta dan Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi. Turnamen ini akan diikuti oleh 12 negara dari Asia Tenggara, yang akan dibagi ke dalam tiga grup. Pengundian grup akan dilaksanakan pada 30 Mei 2025 di Jakarta.

Pada edisi sebelumnya, Indonesia harus puas menjadi runner-up setelah kalah melalui adu penalti melawan Vietnam di final Piala AFF U-23 2023. Kini, dengan status sebagai tuan rumah, harapan besar diletakkan pada timnas Indonesia U-23 untuk menunjukkan performa terbaik di depan pendukungnya. Selain itu, Indonesia juga sedang menunggu keputusan sebagai tuan rumah Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, yang akan digelar pada 1 hingga 9 September. Stadion Gelora Delta Sidoarjo diperkirakan akan menjadi venue utama untuk pertandingan ini.

Federasi Sepak Bola Asia (AFC) dijadwalkan mengumumkan tuan rumah untuk putaran final Piala Asia U-23 2026 pada akhir April. Proses pengundian grup akan dilakukan pada bulan Juni mendatang. Sementara itu, timnas U-23 yang dipimpin oleh pelatih Gerald Vanenburg terus mempersiapkan diri untuk kedua turnamen besar ini. PSSI juga telah mengajukan Indonesia sebagai tuan rumah ASEAN U-16 Girls Championship 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-17 Putri 2026, dengan beberapa kota seperti Semarang, Kudus, dan Pati sebagai tempat pertandingan.

Dua Minggu Bahagia: Probiotik Terbukti Kurangi Emosi Negatif pada Orang Sehat

Sebuah studi terbaru mengungkap manfaat mengejutkan dari probiotik, yang biasanya dikenal untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Kini, penelitian yang dipublikasikan di npj Mental Health Research menunjukkan bahwa konsumsi rutin suplemen probiotik multispesies dapat membantu meredam emosi negatif dalam waktu hanya dua minggu, bahkan pada individu yang tidak memiliki gangguan suasana hati.

Penelitian ini melibatkan 88 relawan sehat berusia rata-rata 22 tahun. Para peserta dibagi secara acak untuk mengonsumsi satu sachet berisi campuran sembilan jenis bakteri probiotik atau plasebo setiap hari selama empat minggu. Bakteri dalam suplemen tersebut termasuk Bifidobacterium bifidum, B. lactis, serta berbagai spesies Lactobacillus dan Lactococcus yang telah dikenal mendukung keseimbangan mikrobiota usus dan berdampak positif terhadap kondisi emosional.

Agar tidak menimbulkan bias, sachet plasebo dibuat sedemikian rupa menyerupai probiotik dalam hal rasa, warna, dan aroma. Sebelum dan setelah masa konsumsi, peserta mengisi kuesioner mengenai pengelolaan emosi, dan juga melaporkan suasana hati serta kondisi pencernaan mereka setiap hari melalui tautan daring yang dikirim secara elektronik.

Hasilnya cukup signifikan. Kelompok yang mengonsumsi probiotik menunjukkan penurunan suasana hati negatif sejak minggu kedua, sementara kelompok plasebo tidak memperlihatkan perubahan berarti. Ini menjadi bukti awal bahwa probiotik bisa memberi manfaat psikologis bahkan pada mereka yang secara mental tergolong sehat.

Meskipun demikian, peneliti menekankan bahwa temuan ini tidak serta merta menggantikan peran pengobatan atau terapi psikologis, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental yang lebih serius.

Pentingnya Nutrisi Lengkap bagi Ibu Hamil: Fondasi Kesehatan untuk Ibu dan Janin

Kehamilan membawa perubahan signifikan bagi kehidupan seorang wanita, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang seimbang dan lengkap, seperti yang dijelaskan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Sandy Prasetyo, SpOG. Menurutnya, asupan nutrisi yang tepat tidak hanya mendukung pertumbuhan janin, tetapi juga memastikan kebugaran ibu dalam menjalani peran baru mereka.

Dr. Sandy juga menekankan bahwa susu ibu hamil tidak hanya sebagai pelengkap, melainkan sebagai sumber utama nutrisi yang diperlukan selama kehamilan dan menyusui. Susu ibu hamil kaya akan berbagai gizi penting, seperti protein, asam folat, zat besi, kalsium, dan DHA, yang mungkin tidak selalu terkandung dalam susu biasa. Walaupun banyak ibu hamil mengonsumsi suplemen, susu ibu hamil lebih unggul karena memberikan asupan gizi yang lebih lengkap dan mendalam.

Masalah utama yang sering ditemui oleh ibu hamil di Indonesia adalah rendahnya konsumsi protein. Data menunjukkan bahwa 80% ibu hamil mengonsumsi protein kurang dari jumlah yang dianjurkan, yaitu 56 gram per hari. Kekurangan protein ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi dengan berat badan rendah, dan kelelahan pada ibu. Protein dalam susu lebih mudah diserap oleh tubuh dan sangat penting untuk pembentukan organ janin dan produksi ASI.

Selain itu, kandungan DHA dan Omega-3 dalam susu ibu hamil sangat mendukung perkembangan otak bayi, sementara kalsium membantu menjaga kepadatan tulang ibu dan janin. Dr. Sandy juga mengingatkan, dalam semangat Hari Kartini, bahwa setiap perempuan memiliki kekuatan untuk menjadi ibu, dan kesiapan itu dimulai dengan menjaga kesehatan diri melalui pemenuhan nutrisi yang tepat dan seimbang.