Napas Lewat Hidung, Kunci Rahasia untuk Kesehatan Jantung dan Tubuh Lebih Tenang

Tanpa kita sadari, cara kita bernapas membawa dampak besar bagi kesehatan. Bernapas melalui hidung, seperti dijelaskan oleh ahli bedah jantung Dr. Jeremy London, menawarkan manfaat luar biasa dibandingkan bernapas lewat mulut. Salah satu keunggulannya adalah mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yaitu kondisi tubuh untuk “istirahat dan mencerna”. Saat sistem ini aktif, detak jantung melambat dan tekanan darah menurun, menciptakan rasa tenang alami dalam tubuh.

Selain itu, bernapas lewat hidung merangsang produksi oksida nitrat, sebuah molekul penting yang membantu memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah. Sirkulasi yang lebih baik memastikan jaringan tubuh menerima oksigen dan nutrisi secara optimal, yang berujung pada tekanan darah yang lebih stabil dan jantung yang lebih sehat. Di sisi lain, bernapas melalui mulut justru melewatkan proses penting ini, sehingga mengurangi banyak manfaat vital bagi tubuh.

Keuntungan lainnya, udara yang dihirup lewat hidung disaring dan dilembabkan terlebih dahulu. Proses ini mencegah masuknya debu, alergen, dan patogen langsung ke paru-paru, serta mengurangi risiko iritasi dan infeksi saluran pernapasan. Dengan begitu, sistem pernapasan bekerja lebih efisien dan membantu meringankan beban kerja jantung.

Secara keseluruhan, kebiasaan bernapas lewat hidung bisa memperkuat sistem kardiovaskular, menjaga ketahanan tubuh, dan meningkatkan kualitas hidup. Mulai sekarang, saat menarik napas dalam, lakukanlah melalui hidung. Perubahan kecil ini mampu membawa manfaat besar untuk kesehatan jangka panjang.

Tetap Bugar Saat Mudik: Peregangan Sederhana di Ruang Terbatas

Mudik sering kali membuat tubuh terasa kaku akibat duduk terlalu lama di kendaraan dengan ruang terbatas. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Andhika Respati, Sp.KO, menyarankan agar para pemudik melakukan peregangan sederhana untuk menghindari ketegangan otot dan risiko betis bengkak akibat minimnya pergerakan. Ia menekankan bahwa berbagai gerakan peregangan dapat dengan mudah ditemukan melalui platform seperti Google atau YouTube, sehingga pemudik dapat menyesuaikan gerakan sesuai dengan kondisi di kendaraan mereka.

Beberapa gerakan yang dapat dilakukan di ruang sempit antara lain peregangan hamstring, otot betis, serta pinggul. Salah satu contoh yang mudah dilakukan adalah dengan menegakkan badan, membusungkan dada, lalu meletakkan tangan kanan di atas paha kiri sambil memutar badan hingga terasa tarikan di area pinggang. Jika memungkinkan, saat berhenti di rest area, pemudik juga dianjurkan berjalan kaki sejenak untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi ketegangan otot.

Selain menjaga pergerakan tubuh, Andhika juga mengingatkan agar pemudik tetap memperhatikan asupan makanan yang seimbang serta tidak mengabaikan waktu tidur, terutama bagi yang mengemudi. Ia menegaskan bahwa olahraga tidak harus sulit atau membutuhkan peralatan khusus. Dengan gaya hidup yang baik, memastikan tubuh tetap aktif, mengonsumsi makanan bergizi, serta mendapatkan istirahat yang cukup, perjalanan mudik dapat terasa lebih nyaman dan tubuh tetap bugar hingga sampai di tujuan.