Perjuangan Kontingen Indonesia di Hong Kong International Track Cup 2025: Semangat Tanpa Henti

Kontingen Indonesia berhasil menyelesaikan perjuangan mereka di Hong Kong International Track Cup 2025 yang berlangsung dari 18 hingga 21 April 2025 di Hong Kong. Meskipun tidak meraih podium, para atlet Indonesia menunjukkan dedikasi yang luar biasa sepanjang tiga hari kompetisi. Dalam sebuah pernyataan resmi yang dibagikan melalui Instagram Indonesian Cycling Federation (ICF), disebutkan bahwa para atlet telah mencatatkan berbagai momen berharga selama keikutsertaan mereka di ajang ini.

Pada hari pertama, pembalap Vosandy D. Oetomo dan M. Andy Royan menunjukkan performa yang kompetitif di nomor Men Elite Omnium. Vosandy menempati posisi ke-9, sementara Andy Royan finis di posisi ke-18. Dika Alif Dhentaka juga ikut berkompetisi di nomor Men Elite Keirin dan berhasil menyelesaikan balapan di posisi ke-19. Hari kedua diwarnai dengan penampilan konsisten dari Bernard B. Van Aert yang menempati posisi ke-10 di nomor Men Elite Omnium, disusul oleh Andy Royan di posisi ke-11 dan Terry Yudha yang finis di posisi ke-21.

Pada hari ketiga, Bernard kembali tampil impresif, finis di posisi ke-13 dalam nomor Men Elite Elimination Race, diikuti oleh Vosandy D. Oetomo yang menempati posisi ke-15. Dika Alif kembali berkompetisi di nomor Men Elite Keirin dan berhasil finis di posisi ke-16. Di nomor beregu Men Elite Madison, pasangan Bernard B. Van Aert dan Terry Yudha menempati posisi ke-7, yang menjadi salah satu pencapaian terbaik Indonesia dalam kompetisi ini.

Walaupun belum berhasil meraih medali, pencapaian para atlet Indonesia tetap dianggap sebagai bagian dari proses pembinaan yang berkelanjutan. Federasi juga menyampaikan apresiasi kepada para atlet atas kerja keras mereka dan berharap pencapaian ini dapat menjadi pemicu semangat untuk prestasi yang lebih besar di ajang-ajang internasional mendatang, seperti SEA Games dan Asian Games.

Inovasi Pengobatan Kanker: Terapi Minimal Invasif dan Penanggulangan Mitos Biopsi

Dokter Subspesialis Hematologi Onkologi Medik FKUI, dr. Ralph Girson Gunarsa, Sp.PD-KHOM, menjelaskan bahwa terapi pengobatan kanker kini telah berkembang menjadi lebih minimal invasif dan personal. Salah satu metode yang sedang diterapkan adalah pemberian obat melalui subkutan (SC), yang memungkinkan pasien mendapatkan obat dengan waktu yang lebih singkat, tingkat kenyamanan yang lebih tinggi, dan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan infus intravena. Hal ini menandakan kemajuan signifikan dalam dunia medis dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Namun, masih ada mitos yang berkembang di masyarakat terkait dengan kanker payudara, terutama mengenai prosedur biopsi. Mitos ini menganggap bahwa biopsi dapat mempercepat penyebaran sel kanker atau menimbulkan efek samping yang berbahaya. Untuk itu, dr. Andhika Rahman, Sp.PD-KHOM, seorang spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan Hematologi-Onkologi Medik, menegaskan bahwa mitos tersebut tidak benar. Menurutnya, biopsi tidak akan mengubah sifat tumor, baik itu kanker atau tumor jinak, dan sangat kecil kemungkinan kanker akan menyebar akibat jarum biopsi, yakni kurang dari 1 persen.

Biopsi sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) dan biopsi operasi terbuka. FNAB umumnya digunakan meskipun memiliki akurasi yang lebih rendah, sedangkan biopsi operasi terbuka lebih akurat meski berisiko lebih tinggi dalam hal komplikasi seperti pendarahan dan infeksi. Biaya prosedur ini juga lebih tinggi, dan bagi pasien yang mengonsumsi pengencer darah atau sedang hamil, persiapan khusus diperlukan.

Risiko Tersembunyi Melahirkan Normal: Penjelasan Ahli Terkait Infeksi HPV

Melahirkan secara normal ternyata bisa meningkatkan risiko terpapar Human Papillomavirus (HPV), demikian disampaikan oleh dr. Widyorini Lestari Hanafi Sp.OG(K)Onk, dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan onkologi dari RSK Dharmais. Dalam sebuah diskusi di Jakarta mengenai kanker serviks, dr. Wini, begitu ia akrab disapa, menjelaskan bahwa proses persalinan normal menyebabkan serviks terbuka lalu menutup kembali, yang dapat memicu trauma mikro pada jaringan serviks. Trauma ini membuat sel-sel di area tersebut menjadi lebih rentan terhadap infeksi HPV.

Ketika seorang wanita melahirkan secara normal, bayi melewati saluran vagina, serviks, hingga vulva—bagian-bagian tubuh yang mungkin sudah terpapar HPV. Selain itu, proses tersebut kerap menimbulkan luka kecil atau lecet, yang berpotensi menjadi pintu masuk virus ke dalam tubuh. Wanita yang memiliki banyak anak melalui persalinan normal disebut memiliki risiko lebih besar terhadap infeksi ini.

Selain faktor kelahiran, menikah atau aktif secara seksual di usia muda juga turut meningkatkan kemungkinan tertular HPV. Hal ini disebabkan organ reproduksi perempuan di bawah usia 18 tahun belum berkembang sempurna. Menurut dr. Wini, faktor-faktor tersebut bukan penyebab langsung, tetapi memperbesar peluang terjadinya infeksi.

Untuk mencegah virus berkembang menjadi kanker serviks, ia menyarankan vaksinasi HPV sejak usia 9–14 tahun serta skrining rutin seperti pap smear atau tes IVA setiap tiga tahun bagi wanita aktif secara seksual. Menjaga kebersihan, terutama saat menggunakan toilet umum, juga menjadi langkah penting, meskipun penularan HPV tetap dominan melalui hubungan seksual.

Chado: Seni Menyeruput Harmoni dalam Tradisi Kekaisaran Jepang

Upacara minum teh, atau chado, merupakan seni tradisional yang mendalam dan menjadi bagian penting dari budaya Kekaisaran Jepang selama lebih dari 500 tahun. Walaupun terlihat sederhana, esensi dari upacara ini adalah proses menyeduh, menyajikan, dan menikmati teh hijau dengan penuh perhatian. Namun, pelaksanaannya melibatkan rangkaian langkah yang sangat terstruktur. Menurut A.L. Sadler, seorang cendekiawan Jepang, sejak tahun 1933 tercatat bahwa chado terdiri dari 37 langkah tetap yang masih dilestarikan hingga kini. Untuk menguasai keseluruhan prosesnya, seseorang biasanya membutuhkan waktu belajar selama satu dekade.

Asal mula tradisi ini berasal dari biara-biara Buddha di Tiongkok, di mana teh digunakan sebagai pengusir kantuk dalam meditasi. Di Jepang, teh diperkenalkan oleh biksu Kukai pada abad ke-9 dan semakin populer setelah biksu Eisai membawa benih teh dan metode penyajian matcha dari Tiongkok pada abad ke-12. Teh lalu menjadi bagian dari praktik Zen, dengan keyakinan bahwa pencerahan bisa diraih melalui kegiatan sehari-hari, seperti minum teh.

Dalam masa peperangan pada periode Sengoku, chado menjadi alat untuk menciptakan ketenangan dan harmoni di tengah konflik. Samurai dan kalangan bangsawan mulai mengadopsi ritual ini dengan lebih sederhana dan bermakna. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, chado tetap bertahan sebagai warisan budaya Jepang yang sarat akan nilai spiritual, disiplin, serta keindahan yang berakar pada kesederhanaan dan kebersamaan.

Dua Minggu Bahagia: Probiotik Terbukti Kurangi Emosi Negatif pada Orang Sehat

Sebuah studi terbaru mengungkap manfaat mengejutkan dari probiotik, yang biasanya dikenal untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Kini, penelitian yang dipublikasikan di npj Mental Health Research menunjukkan bahwa konsumsi rutin suplemen probiotik multispesies dapat membantu meredam emosi negatif dalam waktu hanya dua minggu, bahkan pada individu yang tidak memiliki gangguan suasana hati.

Penelitian ini melibatkan 88 relawan sehat berusia rata-rata 22 tahun. Para peserta dibagi secara acak untuk mengonsumsi satu sachet berisi campuran sembilan jenis bakteri probiotik atau plasebo setiap hari selama empat minggu. Bakteri dalam suplemen tersebut termasuk Bifidobacterium bifidum, B. lactis, serta berbagai spesies Lactobacillus dan Lactococcus yang telah dikenal mendukung keseimbangan mikrobiota usus dan berdampak positif terhadap kondisi emosional.

Agar tidak menimbulkan bias, sachet plasebo dibuat sedemikian rupa menyerupai probiotik dalam hal rasa, warna, dan aroma. Sebelum dan setelah masa konsumsi, peserta mengisi kuesioner mengenai pengelolaan emosi, dan juga melaporkan suasana hati serta kondisi pencernaan mereka setiap hari melalui tautan daring yang dikirim secara elektronik.

Hasilnya cukup signifikan. Kelompok yang mengonsumsi probiotik menunjukkan penurunan suasana hati negatif sejak minggu kedua, sementara kelompok plasebo tidak memperlihatkan perubahan berarti. Ini menjadi bukti awal bahwa probiotik bisa memberi manfaat psikologis bahkan pada mereka yang secara mental tergolong sehat.

Meskipun demikian, peneliti menekankan bahwa temuan ini tidak serta merta menggantikan peran pengobatan atau terapi psikologis, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental yang lebih serius.

Berat Badan Tak Turun Meski Defisit Kalori? Mungkin Sembelit Adalah Biangnya

Meskipun sudah menjaga pola makan dan defisit kalori dengan ketat, berat badan yang tak juga turun bisa jadi disebabkan oleh hal yang tak disangka: sembelit. Menurut Abram Anderson, seorang pelatih kesehatan hormonal dan ahli gizi dari Greater Milwaukee, Wisconsin, sembelit sering kali menjadi penyebab tersembunyi yang menghambat proses penurunan berat badan, terutama bagi wanita.

Anderson menekankan bahwa sembelit bisa memicu peradangan dalam tubuh, yang pada akhirnya mengganggu proses pembakaran lemak. Ia menyarankan agar lebih banyak mengonsumsi buah utuh seperti apel, anggur, dan beri. Buah-buahan ini mengandung serat tinggi dan bersifat prebiotik, yang membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus. Jika dikombinasikan dengan air, buah-buahan tersebut juga dapat membantu membersihkan sistem pencernaan.

Selain buah, Anderson merekomendasikan minum jus prune hangat, terutama bagi mereka yang sedang bepergian. Jus prune atau jus plum dikenal memiliki efek pencahar alami karena kandungan sorbitolnya yang membantu menarik air ke usus dan melunakkan tinja. Hal ini mendukung keteraturan buang air besar secara alami.

Untuk hasil optimal, Anderson juga menganjurkan konsumsi makanan prebiotik dan probiotik secara rutin, seperti kimchi. Makanan fermentasi ini mengandung serat tinggi, probiotik, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan usus, metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh. Dengan usus yang sehat, proses penurunan berat badan pun dapat berjalan lebih lancar.

Pentingnya Nutrisi Lengkap bagi Ibu Hamil: Fondasi Kesehatan untuk Ibu dan Janin

Kehamilan membawa perubahan signifikan bagi kehidupan seorang wanita, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang seimbang dan lengkap, seperti yang dijelaskan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Sandy Prasetyo, SpOG. Menurutnya, asupan nutrisi yang tepat tidak hanya mendukung pertumbuhan janin, tetapi juga memastikan kebugaran ibu dalam menjalani peran baru mereka.

Dr. Sandy juga menekankan bahwa susu ibu hamil tidak hanya sebagai pelengkap, melainkan sebagai sumber utama nutrisi yang diperlukan selama kehamilan dan menyusui. Susu ibu hamil kaya akan berbagai gizi penting, seperti protein, asam folat, zat besi, kalsium, dan DHA, yang mungkin tidak selalu terkandung dalam susu biasa. Walaupun banyak ibu hamil mengonsumsi suplemen, susu ibu hamil lebih unggul karena memberikan asupan gizi yang lebih lengkap dan mendalam.

Masalah utama yang sering ditemui oleh ibu hamil di Indonesia adalah rendahnya konsumsi protein. Data menunjukkan bahwa 80% ibu hamil mengonsumsi protein kurang dari jumlah yang dianjurkan, yaitu 56 gram per hari. Kekurangan protein ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi dengan berat badan rendah, dan kelelahan pada ibu. Protein dalam susu lebih mudah diserap oleh tubuh dan sangat penting untuk pembentukan organ janin dan produksi ASI.

Selain itu, kandungan DHA dan Omega-3 dalam susu ibu hamil sangat mendukung perkembangan otak bayi, sementara kalsium membantu menjaga kepadatan tulang ibu dan janin. Dr. Sandy juga mengingatkan, dalam semangat Hari Kartini, bahwa setiap perempuan memiliki kekuatan untuk menjadi ibu, dan kesiapan itu dimulai dengan menjaga kesehatan diri melalui pemenuhan nutrisi yang tepat dan seimbang.

Sentuhan Personal Indra Wijaya untuk Mengangkat Tunggal Putra Indonesia

Indra Wijaya resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala sektor tunggal putra Pelatnas PBSI, menggantikan Mulyo Handoyo yang kini mengemban tugas sebagai kepala pelatih nasional. Dalam peran barunya, Indra membawa pendekatan yang lebih personal dan memperkuat komunikasi dengan para atlet. Ia percaya bahwa kedekatan emosional dan keterbukaan dalam berkomunikasi menjadi kunci dalam membangun kepercayaan dan semangat juang Jonatan Christie dan rekan-rekannya.

Indra menyadari bahwa sektor tunggal putra tengah berada dalam masa sulit, dengan tantangan yang mencakup ketidakkonsistenan performa dan belum stabilnya regenerasi pemain muda. Ia menyoroti kondisi Anthony Ginting yang sedang mengalami cedera, serta pemain muda yang masih dalam tahap pengembangan untuk menembus level atas dunia. Karena itu, ia menekankan bahwa semua butuh proses dan waktu untuk kembali pada performa terbaik.

Sebelumnya, Indra telah mengantongi banyak pengalaman sebagai pelatih di berbagai negara, termasuk Malaysia dan Korea Selatan. Ia juga merupakan salah satu pemain andalan Indonesia di era 1990-an. Mulyo Handoyo sendiri menyatakan keyakinannya terhadap kapasitas Indra dalam mengelola sektor ini. Menurutnya, latar belakang Indra sebagai pemain dan pelatih memberikan pondasi kuat untuk membina atlet-atlet muda.

PBSI pun menaruh harapan besar bahwa dengan kepemimpinan baru ini, tunggal putra Indonesia dapat kembali meraih prestasi, terlebih setelah hasil mengecewakan di turnamen All England 2025. Semua pihak kini diharapkan dapat bersinergi demi kebangkitan prestasi bulu tangkis nasional.

Fenomena Autisme Virtual: Dampak Gawai Berlebihan pada Anak Usia Dini

Paparan gawai secara berlebihan pada anak usia 1 hingga 3 tahun dapat menimbulkan kondisi yang menyerupai gangguan spektrum autisme, namun bukan autisme sesungguhnya. Fenomena ini dikenal sebagai autisme virtual, sebuah istilah medis yang telah diakui dalam berbagai literatur ilmiah. Dokter spesialis anak, dr. Amanda Soebadi, Sp.A, Subsp.Neuro.(K), M.Med, menjelaskan bahwa meskipun pola perilaku yang muncul terlihat seperti autisme, kondisi ini masih bisa dibedakan.

Anak-anak dengan autisme virtual kerap menunjukkan kesulitan dalam komunikasi sosial, perilaku berulang, serta tindakan yang tidak lazim. Perilaku seperti tidak merespons saat dipanggil, kurang kontak mata, dan minim ekspresi wajah sering kali muncul karena kurangnya stimulasi sosial yang tepat akibat penggunaan gawai. Berbeda dengan autisme sejati yang memiliki akar genetik, autisme virtual lebih berkaitan dengan faktor lingkungan.

Menurut Amanda, jika paparan gawai dikurangi, anak dengan autisme virtual biasanya menunjukkan perbaikan yang cukup cepat, seperti mulai bisa melakukan kontak mata dan menunjukkan ekspresi yang sesuai. Sementara itu, pada anak yang memang mengidap autisme, penggunaan gawai justru memperkuat kecenderungan terhadap aktivitas repetitif yang merupakan bagian dari ciri khas kondisi tersebut. Meskipun penggunaan gawai dihentikan, perilaku autistik biasanya tetap ada.

Amanda menekankan bahwa faktor genetik memegang peran penting dalam autisme. Anak dengan saudara kandung yang mengidap gangguan spektrum autisme memiliki risiko sembilan kali lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.

AIA Vitality Women’s 10K 2025: Gerakan Sehat untuk Perempuan Indonesia

Pada 27 April mendatang, ajang lari AIA Vitality Women’s 10K 2025 akan digelar di Taman Kota Peruri, Blok M, Jakarta Selatan. Ini merupakan tahun ketiga AIA Vitality terlibat dalam acara lari khusus perempuan ini. Lia Merdekawaty, Head of Corporate Communication AIA, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen AIA untuk mendukung keluarga di Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik.

Dengan target 3.500 peserta perempuan, acara ini mengusung tema “All Girls All Around”. Tersedia dua kategori lomba lari, yaitu 5K dan 10K, serta Kids Dash untuk anak-anak, menjadikannya acara yang dapat dinikmati seluruh keluarga. Tahun ini, AIA Vitality Women’s 10K 2025 berbeda dari sebelumnya dengan menghadirkan sesi latihan persiapan, seperti strength training dan running drills, untuk memastikan peserta lebih siap mengikuti lomba.

Laila Munaf, Co-Founder SANA Studio dan penggagas Women’s 10K, menekankan bahwa acara ini tidak hanya sekadar perlombaan. “Women’s 10K adalah gerakan untuk memberdayakan perempuan di dunia olahraga, menciptakan ruang bagi koneksi, berbagi inspirasi, dan memulai hidup sehat bersama keluarga,” ujarnya. Selain itu, AIA Vitality juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan perempuan dengan menyediakan 100 paket pemeriksaan Pap Smear dan HPV gratis bagi anggota AIA Vitality yang dapat dilakukan di Klinik Filmore dan Klinik Utama Igaku.