Calvin Verdonk Tegaskan Loyalitas pada NEC di Tengah Godaan Klub Besar Eredivisie

Calvin Verdonk, bek kiri andalan NEC Nijmegen dan pemain naturalisasi Timnas Indonesia, menunjukkan komitmen tinggi untuk tetap bertahan bersama klubnya meskipun diminati oleh dua raksasa Liga Belanda, Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven. Di tengah sorotan atas performa cemerlangnya musim ini, pemain berusia 27 tahun tersebut menegaskan bahwa dirinya masih merasa nyaman berada di Goffertstadion.

Dalam sebuah wawancara dengan Forza NEC, Verdonk mengungkapkan keterbukaannya terhadap peluang masa depan, termasuk tawaran dari klub-klub papan atas. Meski begitu, ia menegaskan bahwa kepindahan ke Vitesse Arnhem akan sulit terjadi mengingat rivalitas kuat dengan NEC. Baginya, profesionalitas adalah hal penting, namun ia juga mempertimbangkan faktor emosional dan loyalitas terhadap klub saat ini.

Verdonk juga mengenang masa lalunya bersama Feyenoord Rotterdam, klub tempat ia memulai karier profesional. Walaupun kini sudah tak memiliki hubungan erat dengan Feyenoord, ia tetap menyimpan rasa bangga dan cinta terhadap klub lamanya tersebut. Saat ini, fokus utamanya adalah memberikan kontribusi maksimal bagi NEC, klub yang masih mengikatnya dengan kontrak hingga tahun 2028.

Dengan kontrak jangka panjang dan penampilan yang stabil, Calvin Verdonk diprediksi akan terus menjadi perhatian di bursa transfer. Namun untuk saat ini, ia menunjukkan dedikasi tinggi dan memilih untuk tetap menjadi bagian penting dari perjalanan NEC Nijmegen di Eredivisie.

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah AFF U-23 2025, Sambut Semangat Baru di Tanah Air

Indonesia dengan bangga akan menjadi tuan rumah untuk ajang Piala AFF U-23 2025, yang akan digelar dari 15 hingga 31 Juli. Berdasarkan pengumuman resmi dari PSSI, dua stadion utama yang akan digunakan dalam pertandingan ini adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta dan Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi. Turnamen ini akan diikuti oleh 12 negara dari Asia Tenggara, yang akan dibagi ke dalam tiga grup. Pengundian grup akan dilaksanakan pada 30 Mei 2025 di Jakarta.

Pada edisi sebelumnya, Indonesia harus puas menjadi runner-up setelah kalah melalui adu penalti melawan Vietnam di final Piala AFF U-23 2023. Kini, dengan status sebagai tuan rumah, harapan besar diletakkan pada timnas Indonesia U-23 untuk menunjukkan performa terbaik di depan pendukungnya. Selain itu, Indonesia juga sedang menunggu keputusan sebagai tuan rumah Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, yang akan digelar pada 1 hingga 9 September. Stadion Gelora Delta Sidoarjo diperkirakan akan menjadi venue utama untuk pertandingan ini.

Federasi Sepak Bola Asia (AFC) dijadwalkan mengumumkan tuan rumah untuk putaran final Piala Asia U-23 2026 pada akhir April. Proses pengundian grup akan dilakukan pada bulan Juni mendatang. Sementara itu, timnas U-23 yang dipimpin oleh pelatih Gerald Vanenburg terus mempersiapkan diri untuk kedua turnamen besar ini. PSSI juga telah mengajukan Indonesia sebagai tuan rumah ASEAN U-16 Girls Championship 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-17 Putri 2026, dengan beberapa kota seperti Semarang, Kudus, dan Pati sebagai tempat pertandingan.

Nova Arianto Siapkan Garuda Muda Hadapi Laga Penentuan Kontra Korea Utara

Timnas Indonesia U17 tengah bersiap menghadapi tantangan berat di babak perempat final Piala Asia U17 2025. Laga yang akan berlangsung pada Senin (14/4/2025) pukul 21.00 WIB di King Abdullah Sport City Stadium itu mempertemukan Garuda Muda dengan Korea Utara, dan diprediksi berlangsung dengan tensi tinggi.

Indonesia U17 datang dengan modal sempurna setelah memuncaki Grup C berkat tiga kemenangan beruntun. Di sisi lain, Korea Utara berhasil melangkah ke fase gugur sebagai runner-up Grup D, dengan catatan satu kemenangan dan dua kali imbang. Dengan performa impresif dari kedua kubu, laga ini dinilai bisa berujung hingga adu penalti.

Pelatih kepala Timnas U17, Nova Arianto, menyadari betul potensi pertandingan yang ketat. Oleh karena itu, ia telah mempersiapkan skuatnya dengan matang, termasuk menggelar sesi latihan khusus untuk menghadapi kemungkinan adu penalti. Nova menekankan pentingnya kesiapan total, terutama dalam laga yang bisa menentukan nasib tim.

Selain fokus pada strategi penalti, Nova juga melakukan evaluasi mendalam usai pertandingan melawan Afghanistan. Ia menyoroti kekurangan dalam pengambilan keputusan pemain dan kurang tajamnya passing yang menjadi catatan penting untuk dibenahi. Harapannya, para pemain bisa tampil lebih matang saat menghadapi Korea Utara.

Meski lawan yang dihadapi dikenal kuat, Nova tetap menanamkan semangat pantang menyerah pada anak asuhnya. Ia yakin dengan persiapan yang maksimal dan mental yang kuat, Timnas U17 mampu memberikan performa terbaik mereka dalam pertandingan malam nanti.

Nova Arianto Ungkap Strategi Rotasi Pemain di Laga Penentu Timnas U17

Pelatih Timnas Indonesia U17, Nova Arianto, menjelaskan keputusan taktisnya menurunkan pemain cadangan dalam laga terakhir fase grup Piala Asia U17 2025 melawan Afghanistan, Jumat (11/4/2025) dini hari. Pertandingan yang berlangsung di Prince Abdullah Faisal Stadium itu berakhir dengan kemenangan Timnas U17 lewat dua gol dramatis dari Fadly Alberto dan Zahaby Gholy di masa injury time menit ke-90+4 dan 90+5.

Dengan kemenangan tersebut, Timnas U17 memastikan diri menjadi juara grup sekaligus menjaga rekor tak terkalahkan sepanjang babak grup. Meski demikian, Coach Nova sempat mencadangkan sejumlah pilar penting seperti Evandra Florasta, Fadly, dan Gholy. Hal ini membuat tim sempat kesulitan mengembangkan permainan, namun pergantian pemain di babak kedua mengubah dinamika laga dan berbuah hasil positif.

Nova menyebut, tujuan rotasi ini adalah untuk menguji pemain yang jarang tampil guna melihat kesiapan mereka dalam kompetisi level tinggi, serta mempertimbangkan kontribusi mereka untuk Piala Dunia U17 2025 mendatang. Ia juga menyatakan bahwa pengalaman menghadapi berbagai gaya bermain lawan di grup C menjadi bekal berharga bagi skuad muda Garuda.

Hingga kini, Timnas U17 masih menunggu siapa lawan mereka di babak perempat final. Persaingan di grup D yang dihuni Korea Utara, Oman, dan Tajikistan masih terbuka lebar dan akan menentukan lawan Indonesia berikutnya.

Kemenangan Tipis, Patrick Kluivert Puji Mentalitas Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, memberikan apresiasi tinggi kepada para pemainnya setelah kemenangan tipis 1-0 atas Bahrain dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (25/3/2025) malam WIB. Gol tunggal yang dicetak Ole Romeny pada menit ke-24, berkat umpan brilian dari Marselino Ferdinan, memastikan tiga poin penting bagi skuad Garuda. Dengan hasil ini, Indonesia kini mengoleksi sembilan poin dari delapan pertandingan, meski masih tertahan di peringkat keempat grup C. Kluivert mengaku puas dengan respons timnya setelah kekalahan telak 1-5 dari Australia beberapa hari sebelumnya. Ia menilai Jay Idzes dan rekan-rekannya bermain dengan determinasi tinggi, pantas meraih kemenangan di depan ribuan suporter sendiri.

Meski demikian, Kluivert tetap mencatat beberapa kekurangan dalam penyelesaian akhir. Menurutnya, Timnas Indonesia seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol, mengingat sejumlah peluang emas yang tercipta. Marselino Ferdinan dan Eliano Reijnders hampir mencatatkan namanya di papan skor, tetapi belum mampu menyelesaikan peluang dengan sempurna. Kegagalan memaksimalkan peluang ini menjadi evaluasi bagi tim untuk menghadapi laga selanjutnya. Pelatih asal Belanda ini menegaskan bahwa timnya kini fokus pada persiapan menghadapi China dan Jepang di bulan Juni mendatang.

Kluivert menyatakan bahwa kemenangan atas Bahrain menjadi awal yang baik untuk perjalanan panjang Timnas Indonesia. Dengan waktu persiapan yang lebih panjang, ia optimis timnya bisa tampil lebih baik di laga berikutnya. Ia pun menyebut bahwa semua pemain siap bekerja keras demi menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.