Liverpool Juara Liga Inggris ke-20, Samai Rekor Manchester United

Liverpool mengunci gelar juara Liga Inggris musim 2024/2025 setelah meraih kemenangan besar 5-1 atas Tottenham Hotspur di Stadion Anfield pada Minggu malam (27/4). Kemenangan ini membawa Liverpool mengoleksi 82 poin, unggul 15 poin dari Arsenal yang berada di posisi kedua. Dengan empat pertandingan yang tersisa, Arsenal tak lagi memiliki peluang untuk mengejar. Gol-gol Liverpool di pertandingan ini dicetak oleh Luis Diaz, Alexis Mac Allister, Cody Gakpo, Mohamed Salah, serta satu gol bunuh diri dari Destiny Udogie. Tottenham sempat unggul terlebih dahulu melalui gol tandukan Dominic Solanke.

Pertandingan dimulai dengan kejutan saat Tottenham berhasil mencetak gol pertama, namun Liverpool segera membalas dengan serangan bertubi-tubi. Luis Diaz berhasil menyamakan kedudukan, diikuti dengan gol dari Alexis Mac Allister dan Cody Gakpo yang membawa Liverpool unggul di babak pertama. Di babak kedua, Mohamed Salah memperlebar keunggulan, sementara Destiny Udogie tak sengaja memasukkan bola ke gawangnya sendiri, menambah kesulitan bagi Tottenham.

Dengan gelar ini, Liverpool kini mengumpulkan 20 gelar Liga Inggris, menyamai Manchester United yang juga memiliki jumlah gelar yang sama. Liverpool sebelumnya meraih 18 gelar di era sebelum Premier League dan menambah dua gelar di era Premier League, salah satunya pada musim 2019-2020. Saat ini, baik Liverpool maupun Manchester United memimpin dalam jumlah gelar, jauh mengungguli Arsenal dan Manchester City dalam sejarah kompetisi Liga Inggris.

“Ruben Amorim Siapkan Jurus Khusus untuk Kembalikan Ketajaman Hojlund”

Manchester United tengah berada dalam fase sulit di kompetisi Liga Inggris, dengan produktivitas gol yang sangat minim. Dalam empat laga terakhir, mereka hanya mampu mencetak satu gol, bahkan tercatat tidak mencetak gol sama sekali dalam 13 pertandingan musim ini. Meski begitu, performa Setan Merah di ajang Liga Europa justru menunjukkan hasil berbeda. Dalam dua fase gugur menghadapi Real Sociedad dan Olympique Lyon, total 12 gol berhasil mereka cetak. Ujian berikutnya adalah menghadapi Athletic Bilbao di babak semifinal, tim yang punya motivasi besar karena final akan digelar di kandang mereka sendiri.

Di tengah situasi pelik ini, perhatian besar tertuju pada Rasmus Hojlund. Striker muda tersebut sedang mengalami penurunan performa drastis, hanya mampu mencetak satu gol dalam 28 penampilannya terakhir. Penampilan buruk saat menghadapi Wolves semakin memperburuk kondisinya, terlebih ia merasa tak mendapat cukup dukungan dari lini tengah. Menyikapi hal ini, pelatih Ruben Amorim merancang strategi khusus yang fokus pada sesi latihan intensif dan penggunaan materi visual untuk menajamkan kembali insting mencetak gol Hojlund.

Amorim menegaskan bahwa kegagalan mencetak gol adalah tanggung jawab kolektif tim, bukan hanya beban Hojlund semata. Beberapa peluang emas juga banyak disia-siakan oleh pemain lain. Namun, dengan statusnya sebagai penyerang utama dan rencana manajemen mendatangkan striker baru musim depan, pertandingan melawan Bournemouth serta laga penting di Liga Europa akan jadi penentu nasib Hojlund di skuad utama.

Keajaiban Old Trafford: Manchester United Menang Dramatis dan Lolos ke Semifinal Liga Europa

Ketika Alexandre Lacazette mencetak gol di menit ke-109, banyak yang percaya bahwa perjalanan Manchester United di Liga Europa musim ini telah berakhir. Dalam leg kedua perempat final, United tertinggal 4-2, dengan agregat 6-4 untuk Olympique Lyonnais. Suasana di Old Trafford mulai suram, dan ribuan suporter mulai meninggalkan stadion, merasakan bahwa segala harapan sudah pupus. Banyak yang berpikir bahwa United membutuhkan keajaiban untuk bisa melanjutkan perjuangan mereka. Rio Ferdinand, yang menjadi komentator, bahkan menyatakan, “United butuh lebih dari sekadar keajaiban.”

Namun, sebuah momen mengejutkan terjadi di lapangan. Bruno Fernandes, yang kembali memimpin serangan, berhasil mengeksekusi penalti setelah Casemiro dilanggar di kotak terlarang. Gol itu membuat skor berubah menjadi 4-3, dengan enam menit tersisa, yang memberikan harapan baru bagi United. Tim asuhan Erik ten Hag pun menunjukkan semangat pantang menyerah, berusaha mengejar ketertinggalan hingga detik terakhir.

Pada menit ke-120, pemain muda Kobbie Mainoo mencetak gol spektakuler yang menyamakan agregat dan membawa laga ke babak adu penalti. Dalam drama adu penalti, Harry Maguire, yang sering mendapat sorotan negatif, tampil sebagai pahlawan dengan gol sundulan yang membuat United unggul 5-4. Gol tersebut memastikan mereka lolos ke semifinal Liga Europa. Suporter yang hampir meninggalkan stadion pun merayakan kemenangan dramatis ini. Seperti yang diungkapkan Rio Ferdinand, “Saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Itu benar-benar luar biasa.”

Onana di Ujung Tanduk, Manchester United Bidik Empat Kiper Baru untuk Musim Panas

Masa depan Andre Onana di Manchester United semakin tak menentu seiring performanya yang terus menurun. Dalam beberapa pertandingan terakhir musim ini, pelatih Ruben Amorim memberikan kesempatan bermain kepada Onana, namun hasilnya belum menggembirakan. Kiper asal Kamerun tersebut bahkan absen dalam laga melawan Newcastle, di mana United menelan kekalahan telak 4-1 dan dipastikan mencatatkan rekor poin terendah sepanjang sejarah mereka di Premier League. Blunder fatal Onana saat menghadapi Lyon di Liga Europa pun memperkeruh situasi, memperbesar peluang pergantian posisi penjaga gawang utama musim depan.

Manchester United kini mulai memfokuskan bursa transfer musim panas untuk mencari pengganti Onana. Kiper cadangan Altay Bayindir diprediksi akan hengkang karena minimnya menit bermain. Klub kabarnya ingin mendatangkan kiper muda, sejalan dengan strategi transfer baru mereka. Penampilan Onana di sisa musim ini akan sangat menentukan apakah dirinya tetap dipertahankan atau tidak. Sejak bergabung, ia telah mencatat delapan kesalahan yang berujung gol—angka tertinggi di antara kiper Liga Inggris.

Situasi ini memicu munculnya beberapa nama sebagai calon pengganti, seperti Zion Suzuki, Diogo Costa, Bart Verbruggen, dan Mike Maignan. Sementara itu, kemungkinan kembalinya David De Gea ke Old Trafford hampir tertutup karena ia akan segera memperpanjang kontraknya bersama Fiorentina. Performa tim secara keseluruhan yang tak memuaskan juga membuat Amorim mempertimbangkan perombakan besar-besaran di skuadnya. Para pemain harus membuktikan diri di sisa musim jika ingin tetap menjadi bagian dari Manchester United musim depan.

Judul: Kim Sang-sik Ditunjuk Latih ASEAN All-Stars Hadapi Manchester United, Misi Besar dari Asia Tenggara

Pelatih tim nasional Vietnam, Kim Sang-sik, secara resmi ditunjuk oleh Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) untuk menjadi pelatih tim ASEAN All-Stars dalam laga persahabatan melawan Manchester United. Pertandingan ini akan berlangsung pada 28 Mei 2025 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, dan menjadi sorotan besar tidak hanya karena menghadirkan klub besar asal Inggris, tetapi juga karena menjadi simbol kebersamaan dan kekuatan kawasan Asia Tenggara dalam dunia sepak bola.

AFF menyatakan bahwa pertandingan ini bukan sekadar laga uji coba biasa, melainkan ajang unjuk kekuatan, persatuan, dan semangat regional melalui olahraga. Penunjukan Kim Sang-sik tak lepas dari keberhasilannya membawa Vietnam menjuarai ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 tanpa kekalahan. Karier kepelatihan Kim yang dibangun atas dasar integritas, kedisiplinan, dan strategi yang matang menjadi alasan utama AFF mempercayakan posisi ini kepadanya.

Dalam pernyataannya, Kim menyebut dirinya merasa sangat terhormat bisa memimpin para pemain terbaik dari 12 negara anggota AFF. Ia memandang pertandingan melawan Manchester United sebagai peluang besar untuk menunjukkan bahwa Asia Tenggara juga memiliki kualitas tinggi dalam sepak bola. Ia berkomitmen membawa semangat kebersamaan dan kebanggaan regional ke atas lapangan.

Laga ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan bagi para penggemar, tetapi juga menjadi momen penting dalam meningkatkan eksposur dan reputasi sepak bola Asia Tenggara di kancah internasional.