Luis Enrique Optimistis PSG Siap Taklukkan Arsenal di Semifinal Liga Champions

Menjelang pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions melawan Arsenal di Emirates Stadium, pelatih Paris Saint-Germain, Luis Enrique, menyampaikan keyakinannya bahwa timnya kini jauh lebih siap dibandingkan saat pertemuan terakhir mereka. Enrique menyebut bahwa kekalahan dari Arsenal di fase grup pada Oktober lalu, yang berakhir 0-2, telah memberikan pelajaran penting bagi timnya.

Enrique menilai PSG telah berkembang pesat dalam hal mentalitas dan strategi. Setelah menghadapi fase grup yang ketat, PSG sukses menjuarai Ligue 1 untuk keempat kalinya secara beruntun, melangkah ke final Piala Prancis, serta menyingkirkan dua klub kuat asal Inggris, yaitu Liverpool dan Aston Villa, dalam babak gugur. Menurutnya, pengalaman dari pertandingan-pertandingan tersebut memperkuat karakter tim secara menyeluruh.

Walaupun Arsenal memiliki rekor sempurna di kandang selama musim ini dan mampu menyingkirkan Real Madrid dengan kemenangan agregat telak, Enrique tetap percaya diri. Ia memuji performa impresif The Gunners, tetapi menegaskan bahwa PSG juga memiliki kualitas untuk bersaing di level tertinggi. Ia menyatakan bahwa keinginan untuk mencatat sejarah menjadi motivasi utama tim, bukan tekanan.

Bagi Enrique, pertandingan ini menjadi ajang pembuktian bahwa PSG layak bersaing memperebutkan gelar tertinggi di Eropa dan bisa mengukir sejarah sebagai juara baru.

“Ruben Amorim Siapkan Jurus Khusus untuk Kembalikan Ketajaman Hojlund”

Manchester United tengah berada dalam fase sulit di kompetisi Liga Inggris, dengan produktivitas gol yang sangat minim. Dalam empat laga terakhir, mereka hanya mampu mencetak satu gol, bahkan tercatat tidak mencetak gol sama sekali dalam 13 pertandingan musim ini. Meski begitu, performa Setan Merah di ajang Liga Europa justru menunjukkan hasil berbeda. Dalam dua fase gugur menghadapi Real Sociedad dan Olympique Lyon, total 12 gol berhasil mereka cetak. Ujian berikutnya adalah menghadapi Athletic Bilbao di babak semifinal, tim yang punya motivasi besar karena final akan digelar di kandang mereka sendiri.

Di tengah situasi pelik ini, perhatian besar tertuju pada Rasmus Hojlund. Striker muda tersebut sedang mengalami penurunan performa drastis, hanya mampu mencetak satu gol dalam 28 penampilannya terakhir. Penampilan buruk saat menghadapi Wolves semakin memperburuk kondisinya, terlebih ia merasa tak mendapat cukup dukungan dari lini tengah. Menyikapi hal ini, pelatih Ruben Amorim merancang strategi khusus yang fokus pada sesi latihan intensif dan penggunaan materi visual untuk menajamkan kembali insting mencetak gol Hojlund.

Amorim menegaskan bahwa kegagalan mencetak gol adalah tanggung jawab kolektif tim, bukan hanya beban Hojlund semata. Beberapa peluang emas juga banyak disia-siakan oleh pemain lain. Namun, dengan statusnya sebagai penyerang utama dan rencana manajemen mendatangkan striker baru musim depan, pertandingan melawan Bournemouth serta laga penting di Liga Europa akan jadi penentu nasib Hojlund di skuad utama.