https://beritajepang.it.com

Fenomena Autisme Virtual: Dampak Gawai Berlebihan pada Anak Usia Dini

Paparan gawai secara berlebihan pada anak usia 1 hingga 3 tahun dapat menimbulkan kondisi yang menyerupai gangguan spektrum autisme, namun bukan autisme sesungguhnya. Fenomena ini dikenal sebagai autisme virtual, sebuah istilah medis yang telah diakui dalam berbagai literatur ilmiah. Dokter spesialis anak, dr. Amanda Soebadi, Sp.A, Subsp.Neuro.(K), M.Med, menjelaskan bahwa meskipun pola perilaku yang muncul terlihat seperti autisme, kondisi ini masih bisa dibedakan.

Anak-anak dengan autisme virtual kerap menunjukkan kesulitan dalam komunikasi sosial, perilaku berulang, serta tindakan yang tidak lazim. Perilaku seperti tidak merespons saat dipanggil, kurang kontak mata, dan minim ekspresi wajah sering kali muncul karena kurangnya stimulasi sosial yang tepat akibat penggunaan gawai. Berbeda dengan autisme sejati yang memiliki akar genetik, autisme virtual lebih berkaitan dengan faktor lingkungan.

Menurut Amanda, jika paparan gawai dikurangi, anak dengan autisme virtual biasanya menunjukkan perbaikan yang cukup cepat, seperti mulai bisa melakukan kontak mata dan menunjukkan ekspresi yang sesuai. Sementara itu, pada anak yang memang mengidap autisme, penggunaan gawai justru memperkuat kecenderungan terhadap aktivitas repetitif yang merupakan bagian dari ciri khas kondisi tersebut. Meskipun penggunaan gawai dihentikan, perilaku autistik biasanya tetap ada.

Amanda menekankan bahwa faktor genetik memegang peran penting dalam autisme. Anak dengan saudara kandung yang mengidap gangguan spektrum autisme memiliki risiko sembilan kali lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *