Fluktuasi Hormon Selama Menopause Dapat Memicu Mata Kering pada Perempuan

Masalah mata kering sering dialami oleh perempuan, terutama yang memasuki masa menopause. Dr. Savitha Arun, seorang ahli mata senior dari Rumah Sakit Mata Super Spesialis Nethradhama, Bangalore, menjelaskan bahwa perubahan hormon selama menopause berperan besar dalam kesehatan mata. Penurunan kadar estrogen dan androgen pada perempuan dapat mengurangi produksi air mata, yang menyebabkan gejala seperti iritasi, kemerahan, sensasi berpasir, dan kelelahan mata.

Mata kering merupakan masalah yang paling sering terjadi selama menopause. Meskipun glaukoma dan degenerasi makula terkait usia (AMD) juga dapat berkembang pada perempuan di masa menopause, keduanya tidak secara langsung disebabkan oleh fluktuasi hormon. Dr. Arun menambahkan bahwa meskipun faktor usia dan stres oksidatif berperan, perubahan hormon memperburuk kondisi mata kering pada perempuan. Selain faktor hormonal, diabetes, gaya hidup, dan lingkungan juga berkontribusi terhadap masalah ini.

Fluktuasi estrogen juga dapat meningkatkan stres oksidatif pada mata dan mempercepat perkembangan katarak. Selain itu, kadar estrogen yang menurun mempengaruhi tekanan intraokular dan berpotensi meningkatkan risiko glaukoma. Untuk mencegah dan mengatasi masalah ini, Dr. Arun menyarankan agar perempuan menjaga gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya antioksidan. Perawatan tambahan seperti Intense Pulsed Light (IPL) untuk mata kering kronis, serta penggunaan suplemen seperti Vitamin D, Omega-3, dan antioksidan juga dapat membantu.

Selain itu, mengadopsi aturan 20-20-20 saat menatap layar, yang berarti setiap 20 menit menatap layar, beristirahatlah selama 20 detik, dapat mengurangi ketegangan pada mata. Penggunaan kacamata pelindung juga sangat dianjurkan untuk melindungi mata dari paparan berbahaya.